DewiRakhma^Psy Weblog

March 27, 2008

“Perang Terbuka” Menjelang PSB

 Kalau cuma pengen anak balita anda bisa baca ga’ perlu sekolah mahal

Kalau anda keluar rumah, hampir di setiap sudut kota, tempat spanduk boleh dipasang, di gang-gang kampung, di jalan manapun kita jumpai spanduk yang berisi berbagai “keunggulan” sekolah-sekolah (kebanyakan TK). Dari penampilan luar, warna dan semacamnya, sangat eye catching, menarik, dari programnya juga, ada yang menamakan sekolah “plus”, sekolah “unggulan”, bahkan ada salah satu TK di kota Malang yang menerapkan web dan full English untuk anak TK. Bahkan ada juga yang bilang “pendaftaran cuma 3 hari” kaya’ perang discount di matahari aja. 

 Kalau masih balita buat apa internet, nanti kalau buka yang aneh-aneh bingung ngatasi, biarkan mereka ini tumbuh dengan alami, sayur- buah aja sekarang lagi dikampanyekan yang organik. Apapun yang natural sepertinya efeknya lebih bagus. Pinter English terus pas disuruh nenek ambil sendal item, ga’ ngerti karena ngertinya black. Ikan ga’ ngerti, ngertinya fish. Program untuk anak TK itu adalah pengenalan, yang penting adalah bahasa ibu, bahasa ibu apa ya itu yang harus dipahami, bahasa itu mudah kok kalau lingkungan terbiasa English dengan mudah dia kan menirukan English, ga’ usah dipaksa. (more…)

January 24, 2008

Muridku Bodoh…benarkah?

Anak yang aktif secara motorik, tidak bisa duduk lama, tidak mendengarkan guru yang sedang menerangkan, bolos, tidak mau sekolah, seringkali membuat pusing guru. Mereka identik dengan prestasi rendah. Benarkah anak pintar itu adalah anak yang “penurut”? sebenarnya learner (pebelajar) itu ada berapa macam sih? para guru….pahamilah ada dua gaya belajar murid, yaitu analitis dan holistik.

  • Siswa Analitis : dominan otak kiri. Mereka naak-anak yang patuh, terkontrol, pendiam, berorientasi verbal, senang berpikir/merenung, logis, duduk tegak, menghargai otoritas, bekerja sendiri lebih baik, sangat bertangungjawab. Pendeknya mereka “siswa ideal”.
  • Siswa Holistis: mereka cenderung sukabermain-main“, ekstrovert, berisik, pengambil resiko, impulsif (mengikuti dorongan hati), duduk seenaknya, bersosialisasi, bagus dalam olahraga, memperlihatkan tanggungjawab rendah, tidak mau berkompromi dengan guru.

Saat ini dibutuhkan guru yang menggunakan seluruh otak. Sikap negatif terhadap gaya belajar yang kreatif dan dipercepat menjauhkan para guru tradisional dari siswa2 yang menuntut praktik pengajaran modern. PR buat para guru adalah terus berinovasi mencari model pembelajaran yang tepat bagi anak2 holistis.

Selamat Berinovasi…

Create a free website or blog at WordPress.com.