Anak Sekolah Biang Kemacetan?

Pemerintah Daerah Jakarta (katanya) telah melakukan survey dan hasilnya kemacetan parah yang selama ini terjadi karena anak sekolah yang masuk jam 7 pagi. Oleh karena itu, per 1 Januari 2009 jam masuk sekolah anak-anak 30 menit lebih pagi alias jam 06.30. apakah tepat kebijakan tersebut? Apakah tidak sekedar memindah jam kemacetan? Apa benar anak-anak sekolah yang diasumsikan berangkatnya bersamaan, dan menggunakan mobil pribadi/tidak menggunakan angkutan umum. Benarkah kemacetan ini akibat anak-anak masuk jam 7?

Awal keruntuhan PKS?

aku bukan bicara politik, karena ga’ ngerti urusan politik, cuma berpendapat berdasarkan pengetahuanku. Simak baik2…

gara-gara iklan PKS ketika menyambut hari Pahlawan, temanya Guru Bangsa klo ga’ salah. Iklan itu kemudian menimbulkan kontroversi, banyak yg berpendapat Soeharto tidak pantas dianggap sebagai guru bangsa, dan sepertinya mulai dikaji untuk menerima predikat sebagai pahlawan. Pantaskah?? Bung Tomo yang sudah jelas berjuang untuk Indonesia, tidak pernah melakukan “kejahatan” saja baru diakui sebgai pahlawan, tgl 10 Nopember tahun 2008. Berapa tahun dia harus menunggu predikat itu, meski sebenarnya tanpa predikat resmi dari pemerintah, saya yakin setiap rakyat Indonesia telah mengakui beliau sebagai pahlawan. Lha ini, Suharto, yang baru setahun meninggal  sudah bingung tentang predikat itu. GA’ PANTAS!!! apalagi dengan berbagai catatan kejahatan yang pernah dilakukan, pelanggaran HAM. Saya setuju dengan pendapat yang menyebutkan klo pahlawan itu harus “bersih”.

PKS yang menurutku satu-satunya partai yang bersih diantara partai2 yang kotor, yang tidak pernah mengundang kontroversi, selalu terdepan dalam kegiatan sosial, selallu berada di jalur “kanan” lah pokoknya, lha kok sekarang berani mengambil keputusan membuat iklan yang harganya 3 M (Tempo) dan kontroversi pula, ada pa gerangan? apakah ingin mendongkrak perolehan suara pada PEMILU 2009? dan gara-gara iklan itu juga terlihat kohesivitas orang2 dalam mulai merenggang. Jawaban antara petinggi2 PKS tentang Kasus iklan itu tidak sama, tidak satu suara. Mereka menganggap P. Harto juga berjasa, bukan menganggap sebagai pahlawan. Muhammadiyah juga  tidak terima atas pemuatan Ahmad Dahlan dalam iklan itu. Saya jadi ga’ respek lagi….

Wajah Televisi Kita

Penuh sinetron…itu dia jawabannya. Jauh sekali dari kesan bermutu, setuju banget dengan tulisan pembaca di Koran Tempo, edisi hari ini. Gila, isinya orang bertengkar mulu’, teriak2, tetep aja dari dulu, ga’ berubah, peran protagonisnya adalah orang yg lemah, yang meski dimasukin sumur dia bakal nurut, akalnya sengaja ditiadakan, gitu si Titi Kamal kok mau jadi orang yg mau, yg menurutku ga’ masuk akal. Di rumah, ibu’ku sekarang lagi nonton sinetron Muslimah, yg dibintangi Titi Kamal, Okan, sama ak ga’ tau yg lain, di Indosiar. Aku muak banget, tp ya gimana lagi, ibu suka. Indosiar, bener-bener televisi paling ga’ bermutu, isinya sinetron yang model India-indiaan itu, nyanyi ga’ jelas. Aku ga’ngerti konsep Indosiar ini apa sih, mau jadi tivi model apa, sama sekali ga’ ada acara yg mendidik, isinya sinetron mistis, porno, ga’ masuk akal. Harusnya si pemilik (siapa sih yang punya IVM ini? Memanfaatkan bisnis ini untuk turut menyumbangkan sesuatu yg bermanfaat kepada bangsa ini. Acara musik juga ga’ ada, berita juga ga’ ada. Apalagi kalo anak-anak juga ikut nonton, pasti pendidikan akan berhasil…berhasil merusak maksudnya. KPI lebih berperan dong, kaya’ KPK yang berani itu, tiru dong, yang tegas.
Setelah Indosiar, TPI menduduki tivi terburuk versiku. Sinetron dan dangdut. Sebutan Televisi Pendidikan sudah tidak relevan lagi, mendidik apa? Mendidik anak Indonsia untuk jadi artis, anak2 Indonesia dididik kya dengan cara instant, cukup ikut audisi, ga’bayar, nanti bakal daoat duit dan terkenal. Bukannya sekolah yang pinter dulu, mau jadi apa Indonesia. Apalagi sasarannya adalah kalangan “bawah”, kasian mereka, dijadikan komoditas klo menurutku, harusnya mereka ini malah terus menerus di motivasi agar mau bekerja keras dan bermimpi yang mbois, kaya’ anak2 Laskar Pelangi. Meski miskin tapi kehormatan tetap terjaga, bukan ramai2 ke Jakarta ikut audisi, jual sawah, buat beli baju yang ga’ sopan, make-up tebal yang sangat tidak sesuai dengan usia mereka. Usia mereka masih kecil, ditambah joget yang dipaksakan, miris sekali melihatnya. TPI benar2 ketagihan akan keuntungan luar biasa dari ajang pencarian bakat. Dari sms, gila2-an pasti hasilnya. Bukan peserta yang salah, mereka hanya korban. Acara macam itu  memberikan harapan semu, mending klo niat kasih sumbangan sama orang yg ga’ mampu langsng aja kasih, atau bikin acara yang bonafide, kasih aja ke Helmy Yahya pasti bagus. Jangan maunya untung terus, tapi efeknya sungguh dahsyat untuk anak2 Indonesia.
SCTV juga banyak sinetronnya tapi lumayan masih bisa ditonton, kisah2nya sederhana, tapi tetep percintaan semua. Kecuali PPT yang memang bener2 dekat dengan kehidupan kita sehari2, dikemas komedi, sederhana, tapi mengena, salut buat Dedy Mizwar, tapi kenapa pas Ramadhan dowang…kangen sekali acara2 bagus itu ada sepanjang tahun.  Yang aku suka liat, acara musiknya, inbox, tapi klo libur.
Trans-tv itu bagus, setiap acara bener2 dipikirkan, keren dan selalu ada manfaatnya. Mulai pagi ampe malem acaranya bagus2, bocah petualang, si Unyil, acaranya banyak mengeksplor keindahan Indonesia. Kecuali Extravaganza yang selalu guyonannya tidak mendidik. Hentikan aja atau jam tanyangnya tuh dimalemin, peringatan sudah ada, berkali-kali, tapi tetep bandel, harusnya di stop. Aku suka, apalagi Edrik, aku suka banget. Tapi, tetep mesti dievaluasi dampaknya.
RCTI  mah bagus, TV-One, tv baru tapi oke. Dan yang ada di TOP, Best Indonesia’s Television is Metro TV yang akan ulang tahun yang ke 8, wah klo ini memang mendedikasikan diri untuk Indonesia, aku ikut bangga Indonesia punya Metro TV. Ini ga’ ada celanya, meski ada pendapat klo tayangannya dipakai untuk promosi pribadi. Klo menurutku ya normal, wajar, dan itu keuntungan memiliki stasiun TV. Lagian ga’ sering kok. Aku ngucapin ‘ tema ultahnya oke met ultah buat Metro TV. Aku juga bangga menjadi bangsa Indonesia, seperti tema-mu tahun ini PROUD OF OUR NATION.

LDR

Kepanjangannya Long Distance Relation alias pacaran jarak jauh. Heh……aku sebenernya sih ga’ pengen, banyak ga’ enaknya. Pengen ketemu ga’ bisa, klo kangen, haduh…..berat, klo sakit, hiks..hiks…ga’ ada yg urusin, harus puas dengan sms. Pas SMA dulu sih udah ngrasain, dia di Surabaya aku di Malang, telpnya seminggu dua kali, biasanya pagi, jam 6 pas aku mau bernagkat ke skul. Dia telpnya malem. Selasa sama Kamis… Hi..hi..jadi inget, ya udah aku tak crita mumpung mood…..aku kenal dia karena aku ikut PMR (kita sama Om NH, toss), kakak tingkatku jauh, tp alumni disana masih erat banget, jadi masih sering ke skul klo ada acara, apalagi klo mau diklat, bisa datang satu kompi, udah gitu pada pasang muka garang karena tuntutan peran. Lumayan lama sama mas ini, 4 tahun….waow….lama ya…sebenernya dari awal jadian dah ribut mulu’, cuman aku harus bertahan, harus bisa 1,5 tahun lebih, seminggu, dua minggu juga gpp, asalkan lebih kenapa? Karena aku maunya jadi cweknya dia yang paling lama, lebih dari sebelum2nya, penting ga’ sih? Penting banget buatkku waktu itu, aku orangnya kan ga’ mau kalah. Meski sebenernya dah ga’ kuat, tengkar mulu’…aku orangnya posesif, cemburuan, curigaan, ga’ mau kalah, itulah pokoknya. Tapi, karena dah nadzar itu tadi, dia cerita klo pacar paling lamanya itu cuma 1,5 tahun ga’ lebih, maka sejak saat itu aku harus bertekad memecahkan rekor, bagaimanapun caranya. Eh, ternyata pas dijalani malah keterusan, jadi kelamaan, sampai 4 tahun, dan susah lepas sama dia, padahal aku pengennya cuma mecahin rekor dowang…wang… Eh, ternyata dia akhirnya dia yg ga’ bisa putus dari gw…dia itu orangnya mudah akrab sama orang, apalagi cewek, cewek pasti suka sama dia. Cakep, pinter, dan buaya….kaya’nya gitu pasti ya klo orang cakep, lha aku orangnya ga’ mudah percaya, tapi bukan tanpa alas an kok, ujung2nya aku buktiin dan dia memang benar buaya, ga’ jujur alias suka bo’ong.

Muhammad

aku mau cerita soal kejadian kemarin, di sekolah, Sabtu, 14 Nopember 2008. Muhammad adalah nama muridku di A3. Sabtu adalah hari buat ekskul, jam 9.30 smeua dah balik ke kelas, makan dan kemudian boleh main, sambil menungu pulnagbjam 10.30. Setelah makan anak2 boleh main sesukanya, kebanyakan adalah lari2 di luar  kelas. Semua pad alari-lari, cwek-cwok kejar-kejaran, nah pas kejar-an itu tiba2 salah satu cewek ke arah Muhammad dan cup………apa yg terjadi saudara2…muridku, sebut saja Bunga (bukan nama sebenernya) mencium pipi kiri Muhammad dengan sepenuh jiwa, yang sepertinya sudah ditahan selama ini. Aku cuma melongo….anak-anak, anak-anak….ada ada aja…….

pulang sekolah aku cerita sama guru kelasnya, aku hari iut menggantikan Bu Ririn yg ga’ masuk, ternyata banyak sewek yg suka sama Muhammad tyt, ada si A yang maunya duduk di dekatnya mulu’. Muhammad itu anaknya putih, ganteng banget, pinter lagi. Aku aja suka ciumi dia, dia sendiri juga sukanya peluk2 aku. Kelas ini terkenal heboh dari kelas yg lain, tp aku enjoy, seru abizz, mereka termasuk anak2 yg aktif motoriknya, sukanya main gelut2an, lari2 aja di kelas, ngancurin mainan, bikin stress klo ga’ ngerti anak2 ini. Tp, buatku mereka buat aku kangen…ada Ale, Ergi, Al, Aik, Deva, AIs–ini jagoan2nya. Ada Audy, Ica, Firda, Nine, mereka pasti peluk dan panggil2 aku…seneng deh..meski aku cuma jadi guru pengganti klo salah satu guurnya ga’ ada aku seneng, dan aku ngrasa deket sama mereka, karena guru kelas ini seirng bgt ga’ masuk.

Umur 5 tahun sekarang ngomongnya udah pacaran-pacaran, teorinya sih mereka belum ngerti maksudnya apa, cuma ngomong doang, tp ga’ tau lagi klo itu pengaruh film kartun atau sinetron…….hati2 ya para orang tua……

udah aku mandi dulu ntar malem dilanjutin….